a college student from gunadarma university
elah-suryani. Powered by Blogger.

Friday, December 21, 2012

Istana Pelangiku


Istana Pelangiku

Awan gelap ditemani hembusan angin bergerak begitu cepat menerkam semua yang ada didekatnya, tidak kelewatan menerjang manisnya jilbab cokelat ku yang bertabur keemasan dan dilapisi keju yang menggeliat diatasnya (apa si? -_-) . yak, pokoknya sore itu , dikala hujan besar yang nampaknya akan segera turun aku berdiri  tepat di terotoar jalan dekat  Holland bakery samping pasar induk. Aku tengok terus  kepalaku kearah kanan tanpa ada niat sedikitpun balik arah (kearah kiri), untuk menungggu kedatangan sesosok besi merah beroda 4  (apa si?!!) yak, tepatnya sebuah mobil angkot .

1 detik, 2 menit, 3 jam berlalu namun tak kudapatkan juga mobil angkot  yang  harusnya berhenti dihadapanku hingga aku merasa lelah dan tak tau arah (yak, nyanyi) dan tak sadar akhirnya hujan turun begitu deras ditemani angin yang mengundang dedaunan dan pohon meliuk-liuk begitu seramnya tepat disekitar aku berdiri menuggu sang angkot. Saat itu aku sangat takut, dan bergegas mencari tempat untuk berteduh dan berlindung dari terjangan petir yang terus menerus bernyanyi ditelinga ku.

Setelah sepersekian detik akhirnya aku mendapatkan tempat berteduh yang bisa dibilang seperti sebuah gubuk usang yang terletak beberapa sentimeter dari terotoar jalan. Aku duduk, sembari memegang goody bag berwarna merah daun pada kedua genggaman tanganku . Jam sudah menunjukan pukul 6 sore, azan maghrib berkumandang namun samar-samar aku mendengarnya karena tersisihkan oleh  derasnya suara hujan yang turun. Akhirnya aku merasa lelah, kemudian setelah hujan sedikit demi sedikit mulai berhenti aku memberanikan  diri keluar dari gubuk tua tepat ku berteduh dan berjalan perlahan menjauhinya. 

Tersentak aku berhenti pada sebuah warung kecil pinggiran dimana ada sebuah televisi “nangkring” disela-sela barang-barang dagangan yang kelihatan dari jalan. “Eits, jangan neting (negative thinking, baca : inggris) aku gak berniat buat nyolong tv itu”, haha.  voila, televisi itu ternyata  sedang menayangkan  siaran berita mengenai demo para sopir angkot (baca : bold, italic, underline) karena bla bla bla, aku males jelasinnya karena pada  intinya angkot yang demo itu adalah  angkot yang selama ini aku tunggu-tunggu kedatangannya  hingga hujan turun kemudian berhenti dan turun lagi dan berhenti lagi hingga aku lelah  tak tau harus berbuat apa dan mau marah tapinya sama siapa !!. lupakan,

Yak, akhirnya waktu menunjukkan pukul 7 lewat 37 menit (baca : malam hari) di handphone ku , berbeda dengan waktu yang ditunjukkan oleh jam dinding rumah ku yakni pukul 7 lewat 34 menit, lebih lambat 3 menit mungkin Karena baterainya yang mulai soak (sumfeh, gak penting bgt ngebahas jam). Pokoknya  intinya aku sudah berada dirumah . loh? Kok bisa? Angkotnya kan lagi demo?

Yak, sayangnya ide cemerlang dan jalan terang  baru muncul ketika aku mengeluarkan handphone dari dalam tas ransel hitam ku. Saat ku pegang handphone, getaran-getaran permintaan tolong terhadap adek laki-laki ku yang sedang asik dirumah (gak kepikiran 1 persen pun) dan harusnya dari awal aku lakukan akhirnya memberikan ku peluang untuk sampai juga pada istana putri pelangi  (baca : istana à rumah ku) .

Okei, sekian penjelasan dari saya , kurang lebih nya saya mohon maaf. Terimakasih atas perhatian dan kasih sayangnya, J

0 comments:

Post a Comment

Template by:
Free Blog Templates