Konflik merupakan suatu kejadian yang terjadi karena adanya
perbedaan pendapat atau karena kurangnya sumber daya yang tersedia. Terdapat berbagai macam konflik yang terjadi
di masyarakat, seperti konflik antar individu, antar organisasi, antar
kelompok, individu dengan kelompok, individu dengan organisasi dan lain
sebagainya. Contoh konflik antar
organisasi terjadi pada Twitter dan
Google yang memanas karena masalah fitur real-time
search yang berisi info terkini dari pencarian kata kunci. Realtime ini diperoleh dari data microblogging
(update status) milik Twitter, Facebook atau situs jejaring sosial lainnya. Fitur
tersebut sebelumya sempat Google berikan pada jejaring sosial Facebook dan
Twitter, namun facebook lebih memilih Bing sebagai partnernya (pencarian atau penterjemahan). Kemudian pada tanggal 2
Juli 2011, pihak Twitter pun mengikuti langkah facebook dengan menghentikan
kerjasama terhadap pihak Google serta membatasi akses Google bot dari data “update
status” para pengguna Twitter.
Pada akhirnya, sebagai langkah promosi pihak Google terhadap
Google plus yang merupakan produk jejaring sosialnya kemudian Google
memodifikasi fasiltas real-time search
sehingga hasil pencarian berasal dari data-data pada jejaring sosial milik
mereka tersebut. Ironisnya, tindakan ini
membuat pihak Twitter berang dan
menyatakan bahwa Google mengacaukan dunia internet karena hasil pencarian jelek
dari mereka (Google). Pihak Twitter berpendapat bahwa setiap harinya mereka
mengirimka 250 juta info terkini di berbagai topik, seharusnya mereka yang lebih berhak
mendapatkan servis real-time seacrh ketimbang
jejaring sosial “kecil” milik Google.
Dalam hal ini Twitter seakan lupa bahwa mereka sendiri yang
mencoba lepas dari Google. Layanan yang mereka keluhkan pun merupakan milik
Google, maka jelas Google berhak berinovasi di layanan milik mereka sendiri. Jika
pihak Twitter komplain terhadap tindakan Google, maka seharusnya mereka membuat
situs pencarian internet milik mereka sendiri.
Dari konflik yang terjadi pada Google dan Twitter tersebut
seharusnya tidak akan terjadi jika pihak
Twitter tidak mudah melepaskan hubungan kerjasama dengan Google dimana
sebenarnya kerjasama diantara mereka tidak ada pihak yang dirugikan. Twitter juga seharusnya belajar dari Google
mengenai langkah Google yang membayar Firefox agar halaman utama google tetap
digunakan oleh Forefox ketika browser pertama kali dijalankan.
0 comments:
Post a Comment